Matahari


Judul                           : Matahari
Penulis                        : Tere Liye
Penerbit                     : Gramedia Pustaka Utama, 2016
Kota penerbit            : Jakarta
           
Setelah buku Bulan, berkisah tentang petualangan Raib, Seli, dan Ali di Klan Matahari, mereka berpetualang di alam liar Klan Matahari ditemani Ily untuk berjuang menemukan bunga matahari pertama mekar. Tapi sayang, Ily meninggal akibat diserang oleh Fala-tara-tana IV, Ketua Konsil Klan Matahari menggunakan petir biru saat berusaha menutup portal menuju Penjara Bayangan di Bawah Bayangan menggunakan bunga matahari pertama mekar di halaman rumah Hana-tara-hata, peternak lebah madu berukuran sekepalan tangan. Bersama Av dan Miss Selena mereka kembali ke Klan Bulan menggunakan Buku Kehidupan milik Raib menuju rumah Ilo, tepatnya di Kota Tishri. Mereka bertiga ikut menyaksikan pemakaman Ily bersama Tog, Panglima Timur dan Miss Selena, guru matematika mereka bertiga, serta Av, pustakawan Perpustakaan Sentral Klan Bulan. Setelah acara pemakaman tersebut mereka kembali ke bumi. Tapi Ali si genius diberi sesuatu berupa tabung kecil oleh Av yang ternyata adalah seluruh koleksi buku di Perpustakaan Sentral dalam versi digital dengan tampilan superinteraktif.
Buku yang berjudul Matahari menceritakan petualangan Raib, Seli, dan Ali di Klan Bintang. Ada Ali yang berasal dari Klan Bumi, Seli yang berasal dari Klan Matahari, dan Raib yang berasal dari Klan Bulan. Mereka bertiga memiliki kemampuan yang khas, contohnya Raib, dia bisa menghilang dan mengeluarkan pukulan berdentum disertai guguran salju, Seli bisa mengeluarkan petir, Dan Ali bisa berubah menjadi seekor beruang raksasa saat marah besar. Suatu ketika Ali menemukan buku di tabung kecil yang membahas tentang Klan Bintang walaupun isinya hanya satu paragraf dan menyimpulkan bahwa Klan Bintang berada di perut bumi. Ali segera memberitahukan kepada Raib, Seli, dan kedua orangtua Seli tentang lorong kuno karena mereka juga berasal dari Klan Matahari. Mereka bertiga kemudian berangkat ke Klan Bintang setelah menjalani ujian kenaikan semester menggunakan ILY, kapsul terbang seperti milik Klan Bulan yang dibuat sendiri oleh Ali dengan teknologi gabungan dua klan, Klan Bulan dan Klan Matahari.
Perjalanan ke sana tidaklah mudah, mereka harus mengalahkan kawanan ular raksasa di bagian reruntuhan bangunan. Mereka juga harus mengalahkan kawanan kelelawar raksasa yang menjaga ruangan Padang Kristal. Setelah melewati semua itu mereka bertiga akhirnya sampai di ruangan Lembah Hijau milik Faarazaraaf atau dipanggil Faar. Faar juga bercerita dalam bahasa Klan Bulan bahwa Klan Bintang amat menyukai bentuk simetris, dan ibukotanya bernama Zaramaraz. Sistem pemerintahannya disebut Dewan Kota, ada tujuh anggotanya, semuanya dari garis keturunan bangsawan. Mereka nantinya akan bertemu Laarataraal, atau dipanggil Marsekal Laar, pemimpin Armada Kedua Kota Zaramaraz. Mereka juga bertemu Kaareteraak atau Kaar, pemilik Restoran Lezazel yang ternyata keturunan dari Klan Matahari, salah satu pemilik kekuatan selain Faar. Juga ada Meeraxareem atau Meer, si penemu yang merancang Kota Zaramaraz dan pembuat alat - alat hebat yang nantinya membantu mengambil Buku Kehidupan milik Raib yang dicuri dengan bantuan kamera mikro dan gel pengkloning segala benda saat Armada Kedua mendatangi rumah Faar dan mereka melawan Pasukan Bintang karena diketahui menyusup ke ruangan Sekretaris Dewan Kota. Di akhir cerita kita akan dikejutkan dengan maksud dari pembuatan Dekrit Darurat karena dekrit ini tidak memiliki angka seperti biasanya.
Pengarangnya adalah Tere Liye. Kekurangannya adalah tidak dilengkapi peta klan seperti di buku Bulan yang dilengkapi dengan peta Klan Matahari. Selain itu buku ini juga tidak dilengkapi ilustrasi bahasa Klan Bulan atau Klan Bintang, sehingga kita tidak tahu seperti apa bahasa yang mereka gunakan meskipun ada deskripsi seperti apa bentuk tulisan mereka. Kelebihannya adalah kita bisa mendapat pengetahuan umum ketika Ali si genius menjelaskan beberapa hal. Contohnya ketika Raib hendak menghilang dan mengeluarkan pukulan berdentum disertai guguran salju, ular tersebut mampu mengetahui posisi Raib. Ali menjelaskan tentang adanya membran typhani yang mampu merasakan getaran udara berada di lidah ular. Itulah sebabnya ular sering menjulurkan lidah untuk menghimpun informasi melalui partikel udara.
Buku ini sangat layak untuk dibaca oleh anak remaja dan orang dewasa. Buku ini tidak mengandung nilai kekerasan. Ceritanya mengajarkan apa arti persahabatan. Buku ini mampu membuat kita berimajinasi sebebas - bebasnya, sehingga kita bisa membayangkan beberapa hal, contohnya ruangan - ruangan di Klan Bintang. Buku ini bergenre fiksi ilmiah. Apakah mereka mampu menggagalkan rencana tersembunyi Dewan Kota? Silakan lihat jawabannya sendiri.

Komentar

  1. wah jadi tertarik hehe,...
    blogwalking yaa^^ salken
    blogku: http://www.giftasblog.co.vu/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga dek.... Jangan lupa untuk terus follow Zuhdialfi Notes ya....

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer