Aku Bangga Terhadap Indonesia
Assalamu’alaikum.... Hai teman-teman.... Kali ini kita
kembali bertemu di Zuhdialfi Notes. Edisi yang satu ini tergolong
istimewa. Kenapa? Kali ini ada sesuatu yang berbeda. Kalo aku biasanya menulis
resensi novel. Kali ini aku mulai menulis esai seperti yang sudah kukatakan di
profilku. Esai ini aslinya adalah tugas dari mapel Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan atau biasa kita sebut PPKn. Tugasnya adalah menulis tentang
kebanggaan menjadi warga negara Indonesia. Kalian pasti bangga juga kan, jadi
warga negara Indonesia? Kami disuruh menulis sebanyak-banyaknya. Waktu yang
disediakan hanya 30 menit. Parahnya, di 10 menit pertama, aku hanya merenung,
tidak bisa menulis sepatah kata pun. Jadi aku hanya memainkan bolpen sambil
memikirkan susunan kata-katanya (mohon jangan ditiru!). Namun, setelah itu aku
malah menulis dengan lancar tanpa hambatan apapun. Dan pada akhirnya aku
mendapat nilai B+. Itu adalah nilai tertinggi di kelasku. Jadi akulah
satu-satunya orang yang mendapat nilai tertinggi di kelas. Oke, kita kembali ke
topik utama yaitu kebanggaan menjadi warga negara Indonesia. Nanti kalian bisa
liat esaiku seperti apa. Kalo ada yang mau komentar, saran, atau kritik
sekalipun gak masalah! Semuanya demi memperbaiki kualitas tulisanku. Sedikit tambahan,
kata terakhir di paragraf terakhir yaitu IN(DONE)SIA diambil dari gerakan (atau
judul film karena aku sedikit lupa. Tapi aku taunya kata itu ada di koran Kompas) yang menginginkan Indonesia
menjadi lebih baik
Aku Bangga
Terhadap Indonesia
Indonesia itu dikenal sebagai negara yang memiliki
keragaman suku dan budaya dari Sabang sampai Merauke. Indonesia memiliki 700
lebih bahasa daerah dan satu bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia. Indonesia
juga memiliki kekayaan alam yang melimpah. Mulai dari tambang, pertanian,
perikanan, dan lain-lain. Tidak seperti di Barat yang orangnya individualistis.
Disini orangnya dikenal ramah dan suka menolong serta sangat terbuka.
Sejak kecil, aku sudah hidup dalam perbedaan. Walaupun
demikian kami semua selalu hidup secara rukun, bahkan kami saling berbagi. Jika
ada tetangga non-Muslim yang memiliki pohon mangga dan kebetulan pohon tersebut
sudah berbuah, biasanya kami dan tetangga sekitar diberi beberapa buah untuk
icip-icip. Sebaliknya, jika kami sedang memasak dalam jumlah besar (biasanya
untuk acara arisan veteran Tentara Pelajar), masakan tersebut juga kami bagikan
ke tetangga sekitar karena tidak mungkin kami menghabiskan semua makanan
tersebut. Kadang aku sering bermain dengan anaknya, karena kami berdua adalah
teman sekelas di TK.
Hingga saat ini, aku masih memiliki berbagai teman dari
berbagai suku, ras, agama, dan budaya. Tapi kami tak saling mengejek, apalagi
menghina. Kami menyadari bahwa perseteruan akan membawa kepada perpecahan. Kami
semua saling menghormati pilihan dan keputusan mereka. Kami bahkan saling
bertukar cerita mengenai budaya kami masing-masing.
Tapi sayangnya, di Indonesia masih banyak yang melakukan
korupsi tanpa rasa malu. Ketika sudah tertangkap ekspresi wajah mereka tidak
menunjukkan perasaan bersalah. Banyak diantara mereka yang tetap tersenyum.
Banyaknya koruptor di Indonesia mencoreng nama baik Indonesia. Tapi dibalik
semua itu, Indonesia masih memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan. Dengan
banyaknya budaya dan keragaman agama, tidak ada perpecahan. Padahal kalo di
Barat, dulu mereka saling bertikai hanya karena berbeda agama.
Saat ini, ada saja orang yang berusaha memecah belah
persatuan kami. Bahkan ancaman paling serius, yaitu teroris, terus berusaha
mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi negara Islam garis keras (ISIS)
atau bahkan ideologi Komunis. Tapi kami tak pernah takut dan selalu bersatu
dalam perbedaan. Selalu ada upaya untuk tetap rukun dalam perbedaan suku,
budaya, dan agama. Kami akan terus bersatu. IN(DONE)SIA!
good ea kamo panutanQ (y)
BalasHapusAh itu mah hanya ide blak-blakan. Bukan meniru seseorang
BalasHapus