Mutiara Ramadhan 1439 H - Dakwah di Madinah
Dakwah
Nabi di Madinah
Sebenarnya, arti dari Madinah itu sendiri kalo dalam bahasa Arab
artinya adalah kota. Dulu namanya Yatsrib. Tapi setelah Nabi hijrah ke Yatsrib,
Nabi segera mengubah namanya menjadi Madinah Al-Munawwarah. Artinya, kota yang
bercahaya (karena Islam). Kadang juga disebut sebagai Madinatun Nabi (kota Nabi
Muhammad SAW). Tau lagunya Maher Zain yang judulnya Medina?
Jadi, kita kali ini hanya ngomongin tentang beberapa tokoh penting
dalam dakwah Nabi di Madinah. Selama Rasulullah hidup dan tinggal di Madinah,
ada banyak orang penting yang membantu kegiatan berdakwah.
Ada Abu Ayyub Al-Anshari. Dari namanya aja, kita udah tau kalo beliau
adalah golongan penolong (kaum Anshar). Apa kebaikannya? Beliau menyediakan
rumahnya untuk ditinggali Rasulullah. Selain itu, walaupun sudah berumur
lumayan tua, 70 tahun, beliau tetap ikut menaklukkan kota Konstantinopel.
Sayangnya beliau keburu wafat pas perjalanan. Namun beliau dikuburkan di dekat
gerbang masuk kota Konstantinopel.
Selain itu juga ada Salman Al-Farisi. Beliau membantu dalam strategi
perang melawan aliansi kabilah Quraisy dengan kabilah Yahudi. Apa strateginya?
Membuat parit yang diisi dengan air. Padahal strategi tersebut berasal dari
Persia, tempat lahirnya Salman. Tapi Rasulullah tetap mencontohnya. Dan umat Muslim
pun memperoleh kemenangan setelah perkemahan musuh dihancurkan oleh badai
topan.
Sebetulnya masih banyak tokoh yang berjasa bagi perkembangan Islam.
Namun, Alfi tidak bisa menyebutkan mereka semua satu-per-satu. Ketika
Rasulullah tinggal di Madinah, terjadi beberapa peperangan. Di perang Uhud,
Hamzah bin Abdul Muthalib meninggal.
Nabi hanya tinggal di Madinah selama 10 tahun. Sebelumnya, ketika
beliau masih tinggal di Makkah, beliau tinggal selama 13 tahun. Total waktu
yang digunakan oleh Nabi dan sahabatnya untuk mendakwahkan Islam hanya 23
tahun. Waktu itu, Islam sudah menyebar hingga Persia dan Suriah.
Komentar
Posting Komentar