Mutiara Ramadhan 1439 H - Definisi dan Manfaat

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.... Kita kembali bertemu di Zuhdialfi Notes. Alfi udah ngasih tau kalo kemaren bulan Mei sempat cuti. Alhamdulillah, setelah hiatus selama sebulan gegara ujian, akhirnya terwujud juga. Lebih dari itu Alfi naik kelas dan mendapat nilai yang berkah dan bagus berkat kombinasi sholat Dhuha, doa ortu, khataman Qur’an, dan belajar dengan tekun. Dan sekarang di bulan Juni, mumpung masih puasa, si author menyiapkan sesuatu yang mumtaz. Yaitu edisi “Mutiara Ramadhan” yang insya Allah bakal terbit setiap bulan Ramadhan. Dan setiap tahun bakal ada 30 episode. Gak melulu tentang ibadah, tapi juga ilmu pengetahuan, bahkan Sirah Nabawiyah.
Satu pesan, jangan melihat tulisan hanya dari judulnya doang. Kalo gitu caranya, kalian bakal salah paham.
NB : beberapa kata agak niru gayanya @nurulrahma. Nah, beberapa gambar atau ilustrasi diambil dari @iqomic, @hijabalila, dan @felixsiauw

Definisi Berpuasa & Manfaat Berpuasa
Seperti yang kita tau, kalo ibadah puasa di bulan Ramadhan hanya dilakukan oleh orang-orang yang Islam dan beriman kepada Allah SWT (QS Al-Baqarah : 26). Tidak hanya Islam, agama lain juga menganjurkan umatnya untuk berpuasa. Tentu saja cara dan maksudnya berbeda-beda. Contohnya Katolik & Kristen, mereka puasa ketika hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Hindu, mereka melakukan pada saat Nyepi. Yahudi, mereka melakukan puasa ketika hari Yom Kippur. Masing-masing puasa yang dilakukan berbeda caranya. Silakan kalian bertanya sendiri pada teman kalian atau searching di internet.
Setelah Alfi mendengarkan ceramah di hari ketiga sebelum shalat Tarawih, akhirnya jadi tau kalo puasa itu tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari pembicaraan yang tidak berguna apalagi bercanda. Kita semua tau kalo puasa itu diharuskan tidak melakukan hal-hal berikut; makan dan minum di antara Subuh dan Maghrib, tidak melakukan hubungan seksual, dan lain sebagainya.
Sebagai pelajar, pastinya sulit untuk menahan diri tidak mengobrol dengan teman sebaya yang sukanya ngerumpi. Namun, ketika Alfi bersekolah untuk melakukan ujian kenaikan kelas (UKK), alhamdulillah Alfi bisa menyendiri untuk menghindari pembicaraan yang tidak berguna. Selama menyendiri dari pembicaraan yang tidak berguna, Alfi melakukan apa? Karena lagi musim ujian, maka Alfi belajar. Tapi Alfi juga menyempatkan untuk membaca Al-Qur’an dan shalat Dhuha bersama beberapa teman dekat.
Alfi sudah pernah cerita di otobiografi kalo sifatnya Alfi cenderung meledak-ledak (mudah emosi). Selama Ramadhan, Alfi bertekad untuk menahan emosi dan tidak membicarakan sesuatu yang sia-sia. Ketika berpuasa, alhamdulillah Alfi bisa menahan emosi, bahkan mengendalikan perasaan. Saat mengerjakan soal-soal, Alfi tidak terlalu kesulitan karena sudah belajar di hari-hari sebelumnya. Tapi Alfi juga ngerasain kalo jadi lebih konsentrasi dan tidak mudah mengantuk kalo berhadapan dengan soal-soal ujian selama puasa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa ilmuwan dari Barat, mereka menemukan kalo puasa mampu membuat perut menjadi sehat. Hal ini dikarenakan perut tidak terisi makanan selama beberapa jam sehingga perut memiliki kesempatan untuk mencerna makanan. Bayangkan, apabila kalian tidak berpuasa, kalian makan berapa kali sehari? Termasuk makan cemilan, jajan, dan lain sebagainya? Kalo dirata-rata, ada 10 kali kita makan besar dan makan kecil. Untuk mencerna semua itu di hari-hari biasa perut tidak memiliki kesempatan untuk beristirahat.
Beberapa dokter juga menyarankan pasiennya untuk berpuasa. Kalo mau cek darah (di laboratorium), biasanya kita disuruh puasa sehari sebelumnya. Hal ini berguna untuk melihat adanya perbedaan jumlah gula darah sebelum dan sesudah makan.
Selamat menunaikan ibadah puasa....

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer