Mutiara Ramadhan 1439 H - Aliansi dan Dakwah

Film Aliansi & Dakwah Rasulullah
Beberapa waktu yang lalu, Hooq mengadakan lomba atau kompetisi membuat film pendek. Salah satunya, yang berhasil lolos hingga ke babak final dan disiarkan di seluruh Hooq adalah film Aliansi.
Film ini bercerita tentang seorang pengusaha muda yang bekerja di perusahaan pengiklanan yang terkenal. Namun, ia tengah mengalami krisis keuangan. Ketika ia berada di masa-masa sulit, ada orang yang bersedia memberikan bayaran besar untuk jasanya. Orang tersebut memintanya untuk menyebarkan suatu kepercayaan baru. Suatu kepercayaan yang mampu meyakinkan manusia bahwa ada makhluk asing di luar angkasa. Jika para nabi terdahulu mampu menyebarkan kepercayaan tanpa bantuan media, seharusnya ia juga mampu menyebarkan kepercayaan tersebut.
Begitu baca sinopsisnya, Alfi langsung inget sama perjuangan dakwah Rasulullah, baik di Makkah Al-Mukarromah maupun Madinah Al-Munawwarah.
Setelah Rasulullah menerima wahyu untuk pertama kalinya, akhirnya Rasulullah menerima wahyu secara terus menerus dan berangsur-angsur. Pertama Rasulullah berdakwah dengan diam-diam (sirri). Beliau berdakwah di rumah seorang sahabat yaitu Al-Arqam bin Abil Arqam Al-Makhzumi. Sebelumnya sudah ada beberapa orang yang telah masuk Islam. Yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, Khadijah, dan Ali bin Abi Thalib. Melalui Abu Bakar, ada beberapa orang lagi yang masuk Islam. Yaitu Usman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, dan lain-lain. Inilah yang disebut dengan Assabiqunal Awwalun.
Setelah beberapa saat, Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk berdakwah secara terang-terangan (jahr). Pertama kali Nabi berdakwah di suatu bukit. Beliau mulai mengumpulkan banyak orang. Masyarakat Makkah tahu, bahwa Nabi Muhammad adalah sosok yang dapat dipercaya (amanah). Tapi ketika Nabi mulai berdakwah, orang-orang tidak setuju. Abu Lahab sendiri langsung marah dan mencaci maki Nabi. Hingga akhirnya para pembesar Quraisy menentang dakwah Nabi Muhammad SAW.
Selama di Makkah, baik Nabi maupun kaum muslimin terus mendapatkan siksaan yang tak berperi kemanusiaan. Beberapa dicambuk, dipukuli, bahkan ada yang ditindih batu dan dimasukkan ke air. Beberapa berhasil bertahan hidup dan tetap memeluk agama Islam. Ada juga orang yang teguh memegang ketauhidan dalam Islam tapi meraih syahid karena disiksa. Contohnya keluarga Sumayyah.
(Bersambung)

Komentar

Postingan Populer