Mutiara Ramadhan 1439 H - Dakwah di Makkah
Dakwah
Nabi Muhammad SAW di Makkah
Gimana caranya Nabi Muhammad tetap bertahan hidup walaupun kaumnya
disiksa oleh kaum kafir Quraisy? Ternyata ada beberapa orang yang menjaga Nabi
Muhammad. Salah satunya Abu Thalib, pamannya. Hingga akhir hayatnya, Abu Thalib
masih menyembah berhala. Walaupun demikian Abu Thalib tetap melindungi
keponakannya. Abu Thalib juga merupakan salah satu pembesar Quraisy selain Abu
Jahal, Abu Lahab, Abu Sufyan, dan lain sebagainya.
Selain itu ada Khadijah. Istri pertama Nabi ini dulunya adalah janda
kembang di kalangan kaum Quraisy dan merupakan pedagang terbaik dan terkaya
pada masanya. Sebelum mengenal Nabi Muhammad, Khadijah sering mempekerjakan
orang untuk berdagang hingga ke Suriah dan Damaskus. Suatu ketika Khadijah
mengenal Nabi Muhammad melalui sahabatnya dan memintanya untuk membantunya
berdagang. Nabi Muhammad menerima tawaran itu dan dagangan Khadijah laku keras
di pasaran. Setelah Nabi Muhammad dan Khadijah menikah, Khadijah selalu
melindungi Nabi dalam mendakwahkan Islam.
Hamzah bin Abdul Muthalib juga selalu melindungi Nabi dalam berdakwah.
Padahal, beliau adalah orang terkuat dalam hal fisik sehingga disegani oleh
orang-orang Quraisy. Ketika mendengar bahwa Abu Jahal baru saja menyiksa
keponakannya, Hamzah langsung mendatanginya dan memukul kepala Abu Jahal dengan
busur panah hingga terluka. Itulah salah satu pembelaan Hamzah kepada Nabi.
Sayangnya, Hamzah syahid di Perang Uhud, dimana dia tertusuk oleh tombak yang
dilemparkan oleh Wahsyi, budak Ethiopia yang disuruh oleh Hindun, istri Abu
Sufyan. Hindun dendam kepada Hamzah karena telah membunuh paman dan saudaranya
Hindun.
Selama berdakwah di Makkah, pengikut Nabi Muhammad belum terlalu
banyak. Cuma ketika penyiksaan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy semakin
meningkat, Nabi memerintahkan sebagian umat Islam untuk berhijrah ke Habasyi.
Ketika terdengar berita bahwa sudah tidak ada penyiksaan, umat Islam segera
pulang. Sayangnya penyiksaan itu masih ada, bahkan meningkat dan lebih kejam.
Akhirnya umat Islam kembali berhijrah ke Habasyi untuk yang kedua kalinya.
Setelah kejadian itu masih ada kejadian ‘Isra Mi’raj. Ada juga
peristiwa yang disebut Amul Huzn,
artinya ‘tahun kesedihan’ dimana paman Nabi yaitu Abu Thalib dan istri Nabi
yaitu Khadijah wafat pada waktu yang nyaris bersamaan.
Sekian dulu ya. Soalnya kisahnya ini akan lebih panjang kalo
diceritakan secara lengkap. Jadi Alfi hanya menulis ringkasannya aja. Sisanya,
akan Alfi tuliskan di tahun depan. Moga-moga, Insya Allah, kita masih
dipertemukan oleh Allah kepada bulan Ramadhan yang akan datang.
Komentar
Posting Komentar