Mutiara Ramadhan 1439 H - Khulafaur Rasyidin

Khulafaur Rasyidin
Secara bahasa, khulafaur berasal dari kata khalifah, artinya pemimpin. Al-Qur’an juga sering menyebutkan kata khalifah, terutama pada ayat yang berbunyi khalifah fil-‘ardhi. Kalimat tersebut secara tidak langsung merujuk pada manusia. Setiap manusia, adalah pemimpin. Paling tidak, bisa memimpin dirinya sendiri.
Sedangkan kata rasyidin berarti orang-orang yang terpilih. Kenapa terpilih? Karena empat orang Amirul Mukminin ini, semuanya dijamin masuk surga oleh Rasulullah. Artinya, mereka udah punya amalan ibadah dan keistimewaan mereka tidak bisa ditandingi oleh siapa pun. Namun, sayangnya, hanya satu dari empat pemimpin yang meninggal karena sakit. Sisanya meninggal karena tewas dibunuh.
Yang pertama adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Tambahan gelar Ash-Shiddiq (selalu membenarkan) yang diberikan oleh orang-orang disekitarnya adalah gelar yang begitu dihormati. Kenapa beliau dipilih? Ada beberapa faktor. Satu, beliau adalah satu-satunya orang yang menemani Nabi ketika ketika beliau hijrah ke Madinah. Dua, beliau adalah orang yang pertama kali mempercayai kenabian Muhammad (setelah Khadijah dan Ali bin Abi Thalib). Tiga, beliau adalah orang yang dipercaya Nabi untuk mengimami sholat jenazah Nabi.
Selanjutnya ada Umar bin Khattab. Dulu, pas masih Jahiliyyah, beliau merupakan orang yang paling disegani oleh kawan dan lawan dan merupakan orang yang terkenal karena paling menentang Islam. Badannya kekar dan besar, serta berotot. Kumisnya lebat pula. Pintar bertarung dan merupakan orang yang pemberani. Waktu hijrah ke Madinah, beliau hijrah secara terang-terangan dan menantang siapa pun. Pada masa pemerintahannya, terjadi kekeringan. Namun Islam telah menyebar hingga Persia dan Suriah, bahkan Umar berhasil menaklukkan Palestina dan membuat kesepakatan dengan Sophronius, pendeta umat Kristen di Palestina. Sayangnya Umar meninggal karena ditikam dengan pisau beracun oleh orang Persia saat sedang menjadi imam pas sholat Subuh.
Yang ketiga ada Utsman bin Affan. Orang ini terkenal karena kekayaannya dan menikahi dua putri Nabi, yaitu Ummu Kultsum dan Ruqayyah sehingga mendapat julukan Dzun Nurain, artinya pemilik dua cahaya. Beliau merupakan orang yang melakukan kodifikasi Al-Qur’an sehingga disebut Mushaf Utsmani. Karena kekayaannya pula, beliau pernah membeli sebuah sumur dari orang Yahudi dan disumbangkan untuk umat Islam. Sayangnya, pada masa beliau, terjadi korupsi dan nepotisme. Orang-orang yang merupakan saudara dari Utsman memerintah daerah lain dan melakukan korupsi. Salah satunya adalah Muawiyah bin Abu Sufyan yang kelak memimpin Dinasti Umayyah. Utsman bin Affan meninggal karena dibunuh oleh suatu komplotan ketika sedang membaca Al-Qur’an.
Yang terakhir ada Ali bin Abi Thalib. Orang yang satu ini merupakan keponakan Nabi (karena merupakan anak dari paman Nabi), juga mertua Nabi (karena menikahi Fatimah Az-Zahra) dan juga salah satu dari golongan Assabiqunal Awwalun. Ali memiliki pedang yang bercabang dua (saking besarnya) hingga mampu menerbangkan pasir. Beliau menghadapi pemberontakan dari kelompok Khawarij yang menuntut pembunuh Utsman bin Affan. Pada masanya terjadi perang saudara atau lebih tepatnya dengan Aisyah binti Abu Bakar yang disebut Perang Jamal atau perang unta (karena Aisyah menunggang unta). Peperangan yang satu ini terpaksa dilakukan, bukan karena nafsu. Dalam Islam sendiri, menumpahkan darah sesama Muslim adalah haram hukumnya. Kenapa Ali diperangi? Karena oleh sebagian orang beliau tidak segera menuntut orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan Utsman bin Affan. Oleh sebagian orang, Ali didewakan dan dianggap sebagai tuhan oleh suatu kaum bernama Syiah. Sayangnya, Ali bin Abi Thalib juga meninggal akibat dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam yang berasal dari kelompok Khawarij.

Komentar

Postingan Populer