Mutiara Ramadhan 1439 H - Ghibah atau Gosip
Ghibah
atau Gosip
Gosip sendiri artinya kalo dipas-pasin itu digosok makin sip. Memang
itu dasar yang digunakan dalam bergosip. Bicara yang nyata, tapi trus
ditambah-tambahin. Malah sering bicara yang tidak sesuai dengan kenyataannya.
Di Indonesia, jangan tanya lagi. Hampir setiap saat di TV ada acara
gosip yang selalu membahas kehidupan para artis yang gak semuanya baik. Belum
lagi kalo ibu-ibu lagi beli sayur. Kadang ada aja ibu-ibu yang bergosip tentang
sesama tetangga mereka.
Allah sendiri sudah melarang umatnya untuk bergosip. “Wahai orang-orang
yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka
itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah
ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara
kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa
jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima taubat, Maha
Penyayang.” (QS Al-Hujurat : 12). Soalnya, belum tentu yang kita bicarakan itu
benar atau salah.
Bahasa Arabnya gosip adalah ghibah.
Dan kalo dalam pelajaran Akidah Akhlak, ghibah
merupakan salah satu sikap yang harus dihindari selain namimah (mengadu domba), ananiyah
(egois), hasad (iri), dan gadhab (marah).
Kita sebagai pelajar kadang kebawa arus nih. Misalnya lagi ngerumpi
bareng temen-temen, kadang kita ngomongin salah satu. Contohnya, “Eh, tau gak,
si A barusan putus lo....” Boleh jadi berita itu bener. Tapi kan gak ceritanya.
Buat apa hal yang pribadi malah diungkit-ungkit kepada banyak orang?
Berita talkshow kadang-kadang
sering membawa-bawa urusan pribadi seseorang ke dunia nyata. Dan parahnya,
orang udah gak tau mana batasan normal dan berlebihan. Kenapa? Karena mereka
melupakan Allah.
Melupakan Allah? Ya! Soalnya, kalo kita gak inget sama Allah, boleh
jadi kita udah hidup bebas. Bukankah Rasulullah telah bersabda, “Malu dan iman
itu saling bergandengan. Apabila salah satunya terangkat, maka keduanya akan
terangkat juga.” (HR Bukhari).
Jadi, jangan lupa diri kalo pas bergaul. Gak usah bawa-bawa urusan
pribadi, kecuali kita memang harus ngomongin hal itu. Bergaul atau
bersosialisasi itu boleh, asal gak berlebihan.
Komentar
Posting Komentar