Mutiara Ramadhan 1439 H - Tato


Tato
Judulnya pendek amat! Ya iyalah! Habis, hanya itu ide yang bisa Alfi dapetin di siang hari ini. Berhubung inget mengenai sebuah hadits, Alfi memutuskan untuk menulis artikel ini.
Tato adalah benda yang gak asing bagi kita. Banyak orang yang menggambar tato di tubuhnya. Motifnya juga macem-macem. Kalo mau motif tertentu, tinggal bilang aja ama teknisinya.
Dari dulu, sampe sekarang, gak cuma masyarakat modern, tapi juga suku-suku primitif, bahkan peradaban kuno, kenal ama benda yang satu ini. Di Indonesia, suku Mentawai itu mengenal tato yang tintanya dibuat dari daun (baca Edensor-nya Andrea Hirata). Di Selandia Baru, suku Maori menggambar tato (udah liat Moana belum?). Di Afrika, beberapa suku merajah tubuh mereka jika sudah berhasil membunuh seseorang (liat Eric Killmonger atau N’Jadaku di Black Panther). Dan masih banyak lagi.
Bicara soal tato, Islam mengharamkannya. Kenapa?
Pertama karena tato menghalangi air wudhu di kulit tubuh. Secara teknis, tato itu najis. Kenapa? Tinta tato masuk ke dalam tubuh. Sehingga, tinta yang ada di permukaan kulit udah bercampur dengan darah. Otomatis, kalo mau sholat, walaupun udah wudhu, di tubuh masih ada tato, gak sah sholatnya.
Ayat Al-Qur’an memang tidak mengatakan secara langsung. “Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan.” (QS Al-Baqarah : 195). Memang sih, kalo yang Alfi baca di koran atau website, pembuatan tato di masa kuno maupun modern sama-sama menyakitkan.
Rasulullah SAW juga melarang tato dalam sebuah hadits. “Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan yang meminta disambungkan, wanita yang mentato dan yang meminta ditato.” (HR Bukhari).
Secara medis? Banyak efek negatifnya. Kemajuan peradaban dan teknologi membuat orang tau bahayanya tato dan efek sampingnya buat tubuh.
Contohnya, tintanya yang terbuat dari bahan kimia bercampur dengan darah dan masuk ke dalam tubuh. Zat kimia tersebut bisa mengakibatkan penyakit yang susah, ato bisa dibilang mustahil buat sembuh. Kanker, AIDS, hepatitis C, de el el. Yang jelas, semua penyakit ini ditularkan melalui jarum untuk tinta tato.
Allah itu Maha Penerima Taubat. Banyak cara untuk bertaubat. Bisa dengan menyesali perbuatan jahiliyyah di masa lalu. Atau yang modern, udah ditemukan alat untuk menghilangkan tato. Pake laser. Rasa sakit yang diterima untuk menghilangkan tato setimpal saat membuat tato, sebagai sarana pertaubatan kita kepada Allah SWT.

Komentar

Postingan Populer