Mutiara Ramadhan 1439 H - Pembantu Rumah Tangga

Pembantu Rumah Tangga

Orang yang satu ini gak bisa diremehin. Dia berperan besar dalam kehidupan rumah tangga kita (udah pada nikah belum?). Hehehe, bercanda. Tapi bener kok. Walaupun kita masih bau kencur, tapi dia banyak membantu kita lo, mulai dari menyetrika seragam sekolah, buatin sarapan, nyiapin bekal, bersihin rumah, de es be.

Dialah pembantu kita. Atau kata kasarnya, budak, menurut istilah yang ada pada zaman dahulu.

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum menghina kaum yang lain karena boleh jadi mereka (yang dihina) lebih baik dari mereka (yang menghina), dan jangan pula wanita menghina wanita lain karena boleh jadi wanita (yang dihina) lebih baik dari wanita (yang menghina).” (QS Al-Hujurat : 11). Makanya, kita jangan meremehkan tugas seorang pembantu.

Tanpa kita sadari, dia begitu dimuliakan oleh Rasulullah.

Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menyuruh kita, para majikannya, agar memaafkan para pembantu, setidaknya 70 kali sehari.

Memang, manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Tapi, sikap kita terhadap sesama manusia, tidak boleh ada kesombongan sedikit pun. Mentang-mentang kita adalah majikan, kita malah seenaknya menyuruh ini-itu ke pembantu. “Tidak masuk surga orang yang ada dalam hatinya seberat biji sawi dari kesombongannya.” (HR Muslim).

Dalam hadits yang lain beliau bersabda, “Sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR Muslim). Jadi, kita jangan bersikap sombong terhadap pembantu kita. Kasian, dia udah ngurusi pekerjaan rumah kita.

Dalam haditsnya yang lain, Rasulullah juga menyuruh kita agar segera membayar gaji pembantu sebelum keringatnya mengering.

Dua kalimat terakhir hanya perumpamaan. Maksudnya agar kita segera membayar gaji mereka sebelum mereka mengajukan cuti, alias pulang kampung.

Islam tidak mengenal yang namanya kasta atau pelapisan sosial. Tidak ada yang namanya strata untuk golongan tertentu. Semua manusia itu sama. Yang membedakan adalah kadar takwa dan keimanan kita di hadapan Allah SWT.