Renungan Malam

Renungan Malam

Mohon maaf yak kalo misal waktu postingan ini gak sesuai ama judulnya. Abis mau gimana lagi, cuma ini kosakata yang kita kenal di acara-acara kemah atau mabit sekolah. Acara yang selalu ada di malam terakhir dan pasti, bahasannya itu-itu aja, ibu.

Ntar kocak deh. Bukannya aku gak menghargai panitianya atau acaranya tapi isinya. Ya emang sih kita harus menghormati dan menyayangi kedua orangtua kita. Soalnya gini, kadang acaranya gak berjalan dengan lancar. Dulu di angkatanku pas kemah bareng militer di Bantir itu malah ada bunyi notifikasi di latar belakangnya. Jadi kita yang lagi khusyuk dengerin jasa-jasa ibu terganggu. Lagian kita semua kelelahan dan kurang tidur. Akibatnya mayoritas orang (termasuk aku) ketiduran dan gak mendengarkan apa-apa (jangan ditiru!). Pas bangun tau-tau ada yang udah nangis sesenggukan.

Beda lagi ceritanya pas SD (sekolah alam) dan MTs. Dua-duanya punya kesamaan, sad ending. Ibunya meninggal karena kecelakaan. Bagian drama yang paling kuingat adalah, "Ketika kalian dipanggil untuk pulang sekolah. Lalu kalian telah tiba di depan rumah. Ada bendera kuning terpancang. Tratak didirikan. Banyak warga berkumpul. Kalian bertanya-tanya apa maksud ini semua? Ketika kalian masuk ke rumah lantas menjumpai jasad yang terbujur kaku." (Mulai dari sini tangis para peserta tambah kenceng).

"Semuanya sudah terlambat. Kalian hanya bisa memeluk jasadnya. Orang itu takkan pernah berbicara dengan kalian lagi, takkan pernah bercanda dengan kalian lagi, dan takkan pernah bertemu dengan kalian lagi. Orang itu adalah ibu kalian." (Si MC mengakhiri ceritanya dengan nada rendah akibatnya tangis penonton semakin keras).

Yak. Pembahasan yang utama adalah kenapa harus selalu ibu? Bukan bapak? Ya emang sih hadits Rasulullah menganjurkan agar kita mengutamakan ibu (bahkan disebut 3 kali di awal) baru bapak (hanya sekali terakhir pula). Seolah-olah, kita diajak untuk memercayai bahwa orang yang paling penting itu ibu dan bukannya bapak.

Padahal? Yang berperan paling besar siapa? Bapak? Atau ibu? Jawabannya bukan itu, melainkan kedua-duanya. Baik bapak mau pun ibu sangat berjasa dalam perkembangan kita apalagi dalam mengurusi keluarga supaya, Insya Allah, bisa masuk surga semuanya (aamiin....)

Inget gak postinganku yang sebelumnya? Potret Seorang Ayah? Kan udah dijelasin di situ semuanya. Gini aja deh, aku ringkas lagi buat kalian semua (dasar pemalas). Bapak itu udah ngurusi biaya hidup kita mulai dari bayi sampe kita gede. Setelah lulus kuliah dan dapet pekerjaan baru lah kita lepas dari orangtua (bukan berarti kalian lepasin tanggung jawab buat ngurusin orangtua). Nah, selain bapak yang udah ngurus biaya keuangan kita juga ada ibu yang mengandung dan mengasuh kita dalam kurun waktu yang lama. Jadi, pepatah yang mengatakan bahwa di balik suami yang hebat ada istri yang hebat emang bener apa adanya.

Komentar

Postingan Populer